Senin, 25 Januari 2016

System Ekskersi Ginjal Manusia



Kalo kita kemarin membahas tentang oksigen yang membantu proses metabolisme pembakaran makanan dalam tubuh hingga bisa diserap oleh tubuh, kali ini masih tentang tubuh Manusia. Tubuh Manusia tidak hanya menyerap zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, karena untuk menyeimbangkan cairan tubuh, secara otomatis zat yang tidak bermanfaat kadangkala akan disimpan terlebih dahulu atau akan dikeluarkn oleh tubuh begitu saja. Proses pengeluaran tersebut dibantu oleh beberapa organ misalnya kulit, ginjal, paru-paru dan juga hati yang semuanya bekerja bersama-sama yang kita kenal dengan sebutan system ekskresi. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu Organ Ekskersi Manusia yaitu Ginjal

Ginjal Khususnya pada Manusia merupakan salah satu Organ Ekskersi yang berbentuk seperti kacang merah dengan diameter kira-kira 10 cm. Organ tersebut merupakan tempat dilaluinya darah, disini darah akan difilter atau sariang. Filter bertujuan untuk menyaring zat-zat yang masih bermanfaat dan sisanya akan dibuang oleh tubuh kita yang kita kenal dengan sebutan urine.



bagian-bagian ginjal #galerimageti

Sobat Galeri saya akan mengajak anda untuk mengetahui bagaimana sih,,, proses yang terjadi didalam Ginjal hingga akhirnya bisa keluar menjadi urine simak ya.

Ginjal Manusia

Darah Manusia yang terdiri dari sel darah dan plasma darah dalam bergerak  melewati pembulu arteri (darah Kotor) masuk ke salam Ginjal (pembulu warna merah), masuk melalui Kapsula Bowman dimana terdapat Glomelurus disitulah darah pertama kali di filtrasi. Baca ya selengkapnya



  • Filtrasi Darah
* Glomelurus 
Glomelurus yang terdapat di dalam Kapsula Bowman terdiri dari sel-sel padosit, sel inilah yang berfungsi sebagai filter, sel padosit permeabel (mudah dilewati) oleh air dan zat-zat terlarut kecil  lainnya, tapi tidak tertembus oleh sel darah dan protein plasma yang terlalu besar, dengan kata lain komponen dari plasma darah yang dapat difilter antara lain garam, glukosaa, vitamin dan limbah nitrogen seperti urea dan molekul kecil lainya. Semua zat yang lolos dalam proses ini kita di sebut dengan filtrate 
  • Reabsorpsi & Sekresi
*Tubulus Proksimal

Filtrat dari Glomelurus masuk  ke dalam tubulus peroksimal, disini terjadi transfor aktif dan pasif guna penyerapan zat terlarut sekaligus sekresi selektif untuk menyeimbanagkan pH , karena dalam penyerapan tetap harus memperhatikan homeostatis cairan dalam ginjal, perhatikan gambar dalam Tubulus Peroksimal
-sekresi  iom Hidrogen (H+) dan amoniak agar tidak terlalu asam.
-menyerap penyangga buffer bikarbonat penting HCO3+
-rabsorbsi Nutrien termasuk didalamnya glukosa asam amaino dan Kalium
-rabsorpsi Nacl dan H20 (Air ) yang secara Pasif mengikuti 
selanjutnya filtrat menuju salauran melengkung Lengkung Henle 

*Lengkung Henle 
Salauran Menurun Lengkung Hengle ini permeabel terhadap air, air yang keluar mengakibatkan konsentrasi filtarat garam meningkat (Gambar No.2) utamanaya area medula ginja,akan tetapai pada bagian menaik lengkung Henle permeabel terhadap Garam (Nacl), Garam keluar dalam cairan interstisial (Gambar No.3).

*Tubulus Distal
Seperti halnya Tubulus Peroksimal, Tubulus Distal juga tempat terjadinya raabsorpsi penyerapan kembali sekaligus sekresi liat Gamabar No.4 disana masih terjadi penyerapan NaCl penyangga Buffer air dan untuk penyeimbang cairan tubuh dilakukan sekresi iom Hidrogen (H+) dan Kalium (K+) 
  •  Ekskresi (Pengeluaran)
*Dutus Pengumpul
Saluran Duktus Pengumpul untuk ke dua kali memabawa filtrat menuju medula dan akhirnya berujung ke pelvis renal, sebelum sampai di Pelvis Renal, air lagi-lagi keluar karena epitelium pada saluran ini permeabel terhadap air, akan tetapi tidak terhadap NaCl. Hilangnya air kembali memekatkan filtrat, hingga pada bagian Dasar Duktus Pengumpul sebagian urea berdifusi keluar ke dalam cairan interstisial. Urea yang masuk dalam cairan interstisial kita sebut saja urea interstisial bersama NaCl mencapai osmolaritas yang tinggi, sekitar 1.200 mosm/L yang sangat hipertonik dibandingkan dengan darah, yang berkisar 300 mosm/L. Sebagai contoh Ikan Air Laut yang pernah kita bahas di postingan sebelumnya, Ikan Air Laut yang hidup di lingkungan yang Hipertonik untuk menghemat air ikan ini mengeluarkan ion-ion garam dan sejumlah kecil air. Begitu pula cara kerja ginjal dalam kondisi yang hipertonik dalam cairan interstisial adaptasi yang dilakaukan dengan mengekresiakan urine yang hipertonik dalam jumlah kecil dan melakukan menghemat air.

Sebagian besar Urea yang berada di Dasar Duktus Pengumpul dan zat-zat yang tidak berguna mengalir menuju Pelvis Renal kemudian Ureter hingga nantinya ditampung di Uretra.

Tujuan utama dari pada Ekskersi disini selaian mengeluarkan zat yang racun yang tidak bermanfaat untuk tubuh juga merupakan suatu bentuk proses adaptasi untuk menghemat ari dalam tubuh Manusia. Sekitar 1.100-2.000 L darah, ginjal Manusia memproses sekitar 180 L filtrat, dengan kemapuan adaptasinya ini ginja mengekresikan hanya sekitar 1,5 L urine. Bisa disimpulan sisa filtrat dan 99% Air diserap kembali oleh ginjal, dari cairan interstisial yang masuk dalam kapiler peritubuler masuk vasa recta ke pembulu vena (darah bersih)


halo gaes.... cara kerja ginjal sepertihalnya membersihkan lemari (cairan tubuh), pertama mengeluarkan isi lemari (filter) dan mengemalikan barang-barang yang bermanfaat (reabsorpsi) hingga menyortir barang-barangyang tidak disukain ke tempat lain (sekresi) dan yang terakhir membuang barang yang benar-benar tidak bermanfaat (Ekskresi)
 mengerti kan para mahasiswa muda. 

*selamat belajar dan jangan cuma copy, comment yang pentingg #galerimageti :-) 

sumber :
my favorite book thanks
 


 


Share on :

Tidak ada komentar :