Selasa, 11 Februari 2014

Resensi Amatir dari Novel Indah Karya Bernad Batubara "Kata Hati"


Masa lalu seharusnya tak kembali, dan memang tak sepantasnya kembali. ia sudah membuang jauh-jauh bayangan Dera dan sama sekali tak berniat memunggutnya lagi. Sesuatu yang sudah dibuang adalah sesuatu yang sudah tak berguna lagi.Banyak hal yang bisa didaur ulang memang tapi itu bukan cinta. Biarlah yang indah cukup kekal sebagai hal yang sudah jauh terlewati dan tidak perlu dikunjungi lagi.





Lima tahun kebersamaan Randi dengan Dera, Rendi tak memungkiri ia masih teringat Dera. Tak sekedar teringat tapi memikirkanya









Meski luka dan rasa kecewa begitu besar, rasa sayang itu masih tetap utuh. Terlalu dalam ia merasa terlukai,  tetapi terlalu besar arti perempuan itu baginya untuk ia singkirkan. Terlampau banyak hal manis yang mereka lalui bersama untuk dikubur dan dilupakan begitu saja. 


Sesuatu yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membuat mu kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama "luka" dan " kenangan". Yang satu ingin membuat mu melangkah jauh, yang satu lagi memaksamu untuk mendekat kembali.


Kata Hati Novel rekaan karya Bernad Batubara dengan tibal sekitar 196 halaman. Bercerita tentang seorang pemuda bernama Randi yang susah move on. Rendi yang sudah lima tahun menjalin hubungan dengan Dera, mendapat pengkhianatan. Pertemuan Rendi dengan Fila yang notabenya mirip dengan mantan Rendi, Dera, mampu meggubah hati Rendi dan melupakan masa lalu .

ruangan yang sudah berantakan  ditinggal pengghuninya akan membutuhkan waktu lama untuk memmbuatnya kembali
ranting pohon yang sudah patah tak mungkin bisa kembali seperti semula

Fila mampu membawa hati Rendi ke masa depan, dan memudarkan sisa-sisa rindu masa lalu.

Listen, me....
I want you, not her...



Penggunaan gaya bahasa sehari-hari membuat pembaca mudah mencerna dan terhanyut dalam isi cerita. Watak tokoh di gambarkan secara dramatik melalui jalan pikiran tokoh dialog antar tokoh, penggambaran fisik tokoh sentral kurang begitu ditampakan. Tokoh antagonis juga tidak terlalu menonjol, lebih berpusat pada situasi dan kondisi hati dari tokoh sentral dan cocok dengan judul novel ini "Kata Hati". Penggambaran latar tempat yang menarik, membawa para pembaca menjelajah ke kota budaya Jogjakarta. Gambaran hati yang begitu jelas yang ditulis bukan seorang cewek tapi oleh seorang cowok bernama Bernad Batubara dan mengisyaratkan "Move On akan terjadi"






Share on :

Tidak ada komentar :